Menghadapi Kata-kata Negatif di Media Sosial

ZONASULSEL.COM MAMASA  | 27 September 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 27 September 2021 di Mamasa, Sulawesi Barat. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diangkat pada hari ini adalah “Jarimu Harimaumu”.

Program yang dipandu oleh Linda Setiawati selaku moderator ini dihadiri oleh 674 peserta serta menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Sarah Lolita selaku Business Development Online, Suleman Bouti selaku dosen dan peneliti bahasa, Irma Suryani dari Astamedia Blogging School, serta Yohana Djong selaku pembuat konten digital. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Acara dibuka dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengenai pentingnya literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, hadir Sarah Lolita sebagai pemateri pertama yang menyampaikan tema “Mengenal Macam Aplikasi Percakapan, Perbedaan, dan Fitur”. Sarah menjelaskan berbagai macam aplikasi percakapan seperti WhatsApp, LINE, Telegram, dan lain-lain. Penting bagi masyarakat untuk memahami kebutuhan komunikasi milik sendiri sekaligus mengenali fitur aplikasi agar dapat memilih aplikasi yang tepat. “Saat kita tahu dan paham butuh komunikasi yang seperti apa, kita bisa memilih fitur atau fungsi (aplikasinya) seperti apa,” tutur Sarah.

Sesi dilanjutkan oleh Yohana dengan tema “Jarimu Harimaumu!”. Yohana menyampaikan bahwa cara menciptakan hubungan positif di jejaring sosial bisa dimulai dengan bersikap sopan dan baik kepada siapa saja. Selain itu, tidak perlu menggubris kata-kata negatif. “Menggubris setiap kata-kata negatif terhadap diri kita tentunya akan melelahkan sekali,” ujarnya.

Suleman Bouti selaku pemateri ketiga membawakan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Suleman, dalam sesinya, mengimbau masyarakat untuk menghindari media sosial saat sedang sakit hati. Hal tersebut dapat berpotensi membuat atau menyebarkan konten negatif yang berpengaruh terhadap citra media sosial milik individu.

Sesi pemberian materi diakhiri oleh Irma Suryani dengan tema “Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-anak di Dunia Maya”. Saat anak mulai dikenalkan kepada internet, terdapat poin-poin penting serta nilai-nilai yang perlu ditanamkan oleh orangtua kepada anak, salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan bagian paling penting dalam pola pengasuhan, termasuk di era digital. Selain itu, orangtua juga perlu membuat aturan main yang jelas saat anak mengakses internet, termasuk sanksi apabila anak melanggar peraturan tersebut.

Setelah sesi pemaparan materi, moderator melanjutkan acara dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi secara antusias oleh para peserta. Terdapat hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 yang diberikan panitia kepada 10 penanya beruntung.

Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta bernama Irmayanti yang menanyakan apakah fitur film dan musik gratis yang terdapat di telegram bersifat ilegal. Menurut Sarah, banyak film yang beredar di telegram merupakan film ilegal dan disebarkan oleh orang tidak bertanggungjawab. Sarah mengimbau, apabila ingin menonton film, gunakan aplikasi yang memang ditujukan untuk menonton film untuk menghindari hal tersebut.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)